Comments

Catatan pribadi saya untuk belajar, kopi dari artikel blog seorang dengan judul Bicara itu ada seninya (https://www.kompasiana.com)

Posted by at November 12, 2019 Read our previous post
Jumlah halaman : 238 Halaman
Tanggal terbit : Cetakan Keenam, Januari 2019
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (BIP) Kelompok Gramedia
Artikel info: Bicara itu ada seninya

Berbicara memang kelihatannya mudah namun berbicara yang berkesan ternyata cukup sulit. Buktinya masih banyak dari kita yang berbicara asal-asalan, sumbang bahkan nyaris suaranya tidak diterima oleh orang lain. Faktor-faktor apa saja dan kondisi yang bagaimana erat kaitannya dengan keberhasilan kita dalam berbicara, khususnya ketepatan kata-kata pada momen dan suasana yang tepat pula.

Buku ini semacam terapi bagi siapa saja yang masih sulit berbicara dengan PeDe, berbicara yang berkesan dan berbicara yang bisa diterima orang lain. Walau begitu karena buku ini adalah Made in Orang Korea yang tentu punya budaya yang berbeda dengan Orang Indonesia maka paling bijak adalah mengambil sisi positifnya dan meninggalkan sisi negatifnya sebab harus diakui bahwa ada plot yang tidak pas dengan Budaya Orang Indonesia.

Mari kita merieview :

Bab 1 : Perbedaan Juara 1 dan Juara 2 Terletak pada Ucapannya

-- Di tulisan pertama ini Sang penulis dihadapkan pada seorang pria yang kesulitan berbicara dengan lawan jenisnya karena jarang bertemu dan sibuk bekerja, Penulis memberi saran : Bagi wanita, kesan pertama kali bertemu sangat penting. Penampilan yang rapi memberi kesan bagus. Begitu pula dengan gaya bicara. Dan jangan membanggakan diri sendiri dalam percakapan kencan tetapi lebih ke perhatian yang wajar. Dalam hal ini ucapan yang baik dan pede akan memberi kesan pertama yang tentu baik

Di bagian plot kedua sang penulis menjelaskan tentang Penyiar bernama Lee Geum Hee yang punya ucapan menarik dengan narasi "spons"nya, penyiar umumnya berbicara lugas dan logis namun Lee memiliki pesona untuk membuat lawan bicaranya merasa nyaman.

Jika ditengok ke penyiar kita hari ini agaknya memang klop sebab penyiar hari ini kebanyakan berprofesi sebagai pelawak yang tentu bisa membuat nyaman penonton dan tamu di acaranya.

Lee memberitahukan trik bicaranya :

"Pertama, tatap mata lawan. Bintang tamu akan mengungkapkan apapun yang ia sembunyikan bila merasa 'penyiar' ini berusaha untuk mendengarkan dan memahai ceritaku"

-- Nyawa Logika

Di esai ini Penulis berbicara tentang buku Logical Thinking Know-How Do-How dari HR institute

"Orang yang logis dalam hal apapun akan selalu logis. Kita tidak akan menemukan ketidaklogisan dalam pemikirannya atau kalimat dan ucapannya dalam mengungkapkan pemikirannya tersebut..."

Bisa disimpulkan bahwa ucapan yang logis dan spontan adalah ucapan yang bisa diterima orang lain.

Penulis memberikan trik lima hal agar berbicara dengan logika yang kokoh : Berikan alasan yang tepat untuk argumen anda, Hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan, Konsisten dalam bersikap, Gunakan kata-kata sederhana dan Tetap tenang.

-- Mengungkapkan Diri lewat Storytelling

Menurut Doug Stevenson (Konsultan Ahli Presentasi dan Pelatih Teknik Mengajar di Amerika), Storytelling adalah ketrampilan berbicara yang sangat bermanfaat baik saat mengajar, pertemuan bisnis, wawancara ataupun kehidupan sehari-hari. Ada empat unsur yang harus masuk yakni tema, konflik, simpati kemudian solusi

Jika dijabarkan berbicara kita harus memancing tema kemudian konflik (argumen, musyawarah, pro/kontra dan debat) kemudian disepakati simpati bersama lalu titik akhirnya adalah berbicara solusi.

Bab 2 : Pintar Mendengar, Pandai Berbicara

Ada kata-kata menarik dari Penulis yakni teknik terpenting dalam komunikasi adalah mendengar. Jadi, menjadi pendengar yang baik adalah kuncinya

Penulis menyajikan rumus yang menarik dalam kaitannya menjadi pendengar yang baik yaitu

C = Q X P X R
Communication (komunikasi (= Question (pertanyaan)x Praise (pujian) x Reaction (pujian)

Pertanyaan adalah bentuk ketertarikan terhadap lawan bicara sehingga pertanyaan menjadi dasar bagi komunikasi. Dalam buku How to Win Friends and Infulence Poeple karangan Dale Carnegie, disebutkan bahwa ada enam aturan mendapatkan kesan yang baik yang pertama sungguh-sungguh tertarik dengan ucapan lawan bicara dan yang kelima ungkapkan ketertarikan anda terhadap ucapan lawan bicara anda ( memuji lawan bicara ).

Yang menarik dari bagian ini dijelaskan bahwa pujian detail mendatangkan reaksi yang baik misalnya kakek terlihat lebih muda, kulit nenek halus sekali, alis anda tebal bagus sekali, tubuh anda bagus sekali seperti pelatih yoga, habis potong rambut ya dsb

Lalu dalam komunikasi ada aturan 1-2-3 yakni sekali berbicara, dua kali mendengarkan, tiga kali umpan balik. Kekuatannya ada pada mendengarkan yang baik dan merespon yang baik.

-- Humor adalah Tentang Timing

Humor dapat berperan menjadi pelumas komunikasi saat kondisi kaku dan dingin. Oleh karenanya berhumor sangat penting namun harap diketahui bahwa humor idealnya tentang imaji dan cerita artinya jika kita mau humor tidak usah bicara bahwa ini lucu sekali, atau ada cerita lucu nih, saya teringat lelucon atau ada satu cerita lucu kalian pasti tertawa.


Dikarenakan humor adalah tentang imaji dan suasana maka biarlah ia lucu apa adanya tidak usah kita kasih bocoran bahwa itu lucu atau ini lucu sebab malah nantinya bisajadi tidak lucu.

-- Kalimat Penutup yang Menentukan

P (persuasion) = P (punch) x S (sympathize) x T (touch)


ADVERTISING

inRead invented by Teads
Punch dilakukan saat pembukaan sebelum berbicara. Ada kewaspadaan saat dua orang tidak saling kenal berbicara. Mengeluarkan ucapan yang pas dalam momen tegang saat pertemuan berbicara pertama ini memang penting. Jika sejak awal kita langsung ke inti, bisa ditebak bicara kita akan gagal.


Buatlah pertanyaan yang memacing rasa penasaran lawan bicara misalnya bicara isu sosial atau berita terkini.

Misalnya : Cuaca hari ini bagus ya ? Tahu tidak kasus batubara di Kalimantan memakan korban ? Atau kenapa ya tivi kok isinya gosip melulu?

(contoh disini kami sendiri yang menambahkan)

Simpati membuat hati lawan bicara menyatu dengan anda. Dalam tayangan TED yang terkenal, ada kalimat pembuka yang mencatat tingkat kesuksesan 100% yaitu kisah pribadi. Ceritakan pengalaman pribadi dengan jujur tetapi bukan yang privasi namun yang sekiranya bisa menjadi pembelajaran lawan berbicara.

Touch adalah menyentuh perasaan dengan berbicara sepenuh hati nurani dan penuh kejujuran. Misalnya : Berakhir sudah wisata hari ini, Kini masa depan yang mengejutkan akan dimulai, Sekarang anda yang memutuskan setelah mendengar saran saya.

Empat teknik mendengarkan :

Respon : anggukan kepala dengan ringan dan berikan respon kecil

Dengarkan hingga selesai : jangan memotong lawan berbicara sebab bisajadi malah terkesan kita tidak baik

Simpulkan : apabila lawan berbicara panjang lebar, ringkas dan simpulkan terlebih dahulu

Ikuti : ulangi beberapa bagian yang disampaikan lawan berbicara dengan begitu lawan berbicara akan mendapat kesan kita tertarik dengan ucapannya

Masih banyak bab lain dalam buku ini yang mengajarkan kita berbicara yang baik. Buku ini dijabarkan dengan bahasa yang ringan sehingga dapat dimengerti semua orang. Anda dapat belajar dari banyak pengalaman orang-orang terkenal dan juga mengenai rahasia inti komunikasi. Buku yang saya kira bermanfaat buat semua orang dalam kaitannya tentang berbicara karena masih banyak dari kita yang asbun ( asal bunyi ) dan bahkan masih banyak yang berbicara menjelek-jelekan orang lain.


Seperti yang saya bilang diatas, buku ini adalah terapi bagi kita yang mengalami problem dalam berbicara. Apakah anda tertarik dan siap menjadi pembicara yang baik ?

No comments:

© reymondrolas is powered by Blogger -